25 September 2011

Strategi Investasi saat Pasar Bergejolak


Jika mengamati perkembangan pasar finansial dalam beberapa minggu terakhir, mungkin banyak di antara Anda yang merasa khawatir jika nilai aset investasinya mulai tergerus. Sementara sebagian orang mungkin bingung kemana sisa dana tunjangan hari raya (THR) bulan ini bakal diinvestasikan. Apakah sekarang saat yang tepat untuk membeli atau malah menjual?

Sebelum kepanikan melanda kehidupan finansial Anda, inilah saat yang tepat sebagai investor untuk menata portofolio investasi sesuai dengan kebutuhan. Apakah Anda sudah siap melakukannya?

Strategi sesuai rencana finansial
Pasar tidak akan selamanya berada di posisi atas. Sebagai investor, kita harus melihat kembali apa tujuan dalam berinvestasi. Hal paling mendasar yang harus kita pahami adalah apakah investasi kita ini untuk jangka pendek, jangka menengah, atau jangka panjang.

Apabila kebutuhan akan direalisasikan dalam jangka waktu kurang dari setahun, maka dana yang harus Anda siapkan dalam bentuk tabungan atau deposito. Jika aset sudah telanjur ditempatkan di saham dan posisinya sedang rugi, maka Anda terpaksa menggunakan dana darurat sebagai dana talangan untuk memenuhi kebutuhan saat ini.

Bila dana darurat itu pun tidak tersedia, maka tidak ada jalan lain yang dapat dilakukan selain melikuidasi investasi tersebut meski harus menderita realized loss.

Nah, jika aset investasi tidak akan dipergunakan dalam setahun ke depan, Anda tidak perlu terlalu panik dengan penurunan nilai investasi. Ada beberapa langkah yang dapat diambil investor dalam kondisi pasar yang menurun dan fluktuatif. Selama masih sesuai dengan alokasi portofolio investasi, sebenarnya Anda dapat mengambil potensi keuntungan.

Misalnya, Diana memiliki investasi di reksadana saham yang saat ini nilainya Rp 30 juta. Total modal yang dikeluarkan selama melakukan investasi berkala adalah Rp 25 juta. Berarti Diana dapat merealisasikan keuntungan Rp 5 juta. Kemudian, memindahkan keuntungan tersebut ke deposito atau reksadana pasar uang. Yang harus dicamkan adalah, keuntungan tersebut tidak digunakan untuk pembelian konsumtif.

Kapan membeli atau menjual?

Jika sekarang Anda mempunyai rezeki berlebih yang ingin diinvestasikan, saya sangat menyarankan untuk melakukan alokasi aset investasi terlebih dahulu. Sederhananya, setiap orang pasti mempunyai dua tujuan finansial, yaitu dana darurat dan dana hari tua.

Nah, coba periksa apakah saldo tabungan dan investasi Anda sudah sesuai kebutuhan. Jika belum, maka dana lebih ini harus diprioritaskan untuk tujuan tersebut.

Pekan lalu, harga emas terus bergerak naik sedangkan indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak sebaliknya. Dalam kondisi seperti ini, apa yang harus dilakukan?

Anda wajib berpegang pada prinsip tujuan finansial, yakni kapan dana tersebut akan digunakan kembali. Kalau mau digunakan sebulan lagi, maka jangan tergoda untuk membeli emas karena tidak sesuai dengan tujuan finansialnya.

Nah, jika sudah menentukan jangka waktu, sekarang Anda bisa memilih produk keuangan yang sesuai. Saya sangat menyarankan Anda tidak berinvestasi sekaligus karena mumpung harganya sedang naik alias market timing. Anda harus menerapkan strategi Dollar Cost Averaging.

Misalnya, saya mempunyai dana Rp 50 juta untuk diinvestasikan dan sudah memilih produk investasi yang sesuai dengan tujuan finansial. Anggaplah saya memilih membeli logam mulia. Jadi, setiap minggu di hari yang sama, saya harus membeli lima gram emas sampai dana Rp 50 juta tersebut habis dialokasikan. Pastikan Anda membeli di hari yang sama, dan usahakan jangan membeli di hari Senin atau Jumat. Ini juga dapat diterapkan jika Anda memilih investasi reksadana. Gunakan strategi yang sama untuk satu produk reksadana.

Ada beberapa kiat investasi di tengah gejolak ekonomi saat ini. Pertama, pastikan Anda memiliki portofolio yang terdiversifikasi dan terstruktur dengan baik. Jangan panik dan emosi dalam kondisi pasar menurun. Tetap fokus kepada tujuan jangka panjang dan jangan biarkan rasa takut mempengaruhi keputusan investasi Anda.

Kedua, buatlah portofolio yang sesuai profil risiko Anda sehingga lebih mudah mencapai tujuan investasi dengan risiko yang minimal. Ketiga, tidak rakus bila sudah meraih target keuntungan. Anda jangan fokus memperoleh tingkat pengembalian yang tertinggi dengan risiko yang tinggi karena potensi kegagalannya tinggi pula.

Keempat, selalu "know what you buy and only buy what you know". Anda harus tahu produk investasi apa yang dibeli dan mengapa produk itu dipilih. Kelima, disiplin dan tidak serakah. Percayalah rezeki sudah ada yang mengatur, tapi tugas kita adalah berusaha melakukan yang sebaik-baiknya.

Sebuah rencana keuangan akan membantu investor tetap fokus berinvestasi walaupun kondisi pasar sedang bergejolak dan fluktuatif. Rencana keuangan yang komprehensif akan memberikan rekomendasi investasi yang strategis dan taktis. Seperti, diversifikasi, alokasi aset, metode investasi reguler dan lain-lain. Hal ini akan membantu investor untuk tetap berpikir rasional dalam proses pengambilan keputusannya.

Nah, buat Anda yang telah memiliki rencana keuangan, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mengevaluasi strategi keuangan dan membuat penyesuaian yang diperlukan. Buat yang belum? This is your golden time! Jadi, ini adalah waktu yang tepat memulai perencanaan keuangan dan disiplin dalam implementasinya. Live a beautiful life!

Sumber: http://personalfinance.kontan.co.id/v2/read/1313986756/75917/Investasi-di-saat-pasar-bergejolak

No comments: