Kualalumpur, Padek—Malaysia tidak hanya tempat yang banyak dikunjungi untuk wisata liburan, tapi juga telah menjadi negara tujuan wisata berobat warga Indonesia, khususnya Sumatera. Selain ke Melaka, mereka memilih berobat di Subang, Kuala Lumpur.
Suhaimi Abu Hassan, Direktur Tourism Malaysia untuk wilayah Sumatera, mengungkapkan setiap hari ada warga Sumatera yang berobat ke negeri jiran itu. Penerbangan sudah lebih mudah dan murah, satu jam sampai di Malaysia.
Salah satu tempat tujuan berobat di sana adalah Simedarby Medical Center yang berada di Subang Jaya. Rumah sakit itu telah memiliki reputasi internasional dan terakreditasi di Malaysia. Menangani berbagai prosedur medis, mulai dari yang sederhana hingga darurat.
“Simedarby Medical Center adalah rumah sakit swasta nomor satu di Malaysia dengan jumlah karyawan 2.000 orang. Memiliki peralatan lengkap dan canggih. Semua dokter spesialis ada di rumah sakit ini,” ujar Ade Nusyirwan, Public Relation Simedarby Medical Center wilayah Sumatera.
Dari pengalamannya membawa pasien dari Indonesia ke sana sejak 7 tahun lalu, Ade menyebutkan, umumnya mereka pasien yang penyakitnya sudah parah seperti kanker dan pasien yang sekadar ingin general check-up lalu berlibur. Selain dari Sumbar, pasiennya juga ada dari Aceh, Riau, Jambi, Palembang, Medan, Jakarta hingga Kalimantan.
“Dalam pengobatan, rumah sakit ini melakukan uji klinis secara ketat untuk memastikan obat dan perawatan yang tepat bagi pasiennya sehingga mendapatkan hasil maksimal,” jelas Ade Nusyirwan yang berkantor di Zanzi Tour dan Travel, jalan Jhoni Anwar, Kota Padang.
Untuk layanan medis rumah sakit yang beroperasi sejak tahun 1985 itu, tersedia 14 kamar operasi, pusat kanker dewasa dan anak-anak, pusat kedokteran nuklir, radio bedah, radio terapi, penyakit darah, vaskuler dan intervensional radiologi, jantung, kesuburan, dan batu ginjal.
Dilayani lebih dari 393 tempat tidur, 140 dokter profesional dari berbagai disiplin ilmu dan terlatih dari Inggris, Australia, dan Amerika Serikat. Di sana juga tersedia konter pasien Internasional. Bagi yang tidak bisa bahasa Inggris dan Melayu, ada sejumlah staf rumah sakit yang akan menerjemahkan ke bahasa Indonesia, China dan Inggris.
Biaya berobatnya, kata Ade, relatif terjangkau, dan penerbangan ke Negara juga telah ada setiap hari. Bahkan, ada yang pergi pagi dari Padang untuk general check-up, keesokan paginya balik ke Padang.
“Kita yang mengurus semua keperluan keberangkatan, termasuk registrasi rumah sakit, hotel tempat menginap pasien dan keluarganya di sana. Pihak rumah sakit sudah menunggu setibanya kita di bandara. Jadi sampai di sana, tidak perlu menunggu lama,” jelasnya.
Tahun lalu, Simedarby Medical Center mencatat dari 2.800 pasien asing yang berobat, sebagian besar berasal dari Indonesia. Selebihnya warga negara ASEAN lainnya, Asia Selatan dan Eropa. Umumnya pasien mengobati penyakit kanker, kemoterapi, radioterapi, operasi, penyakit pencernaan, penggantian sendi, stroke, pengobatan epilepsi, urologi dan jantung.
Pertengahan tahun ini, Simedarby akan membuka pusat layanan medis baru dengan 220 tempat tidur di Ara Damansara, sebelah barat Kuala Lumpur, dengan layanan utama pengobatan otak, jantung, tulang belakang, pusat perkembangan anak, pusat rehabilitasi stroke. Saat ini Simedarby juga memiliki pusat pendidikan keperawatan dan ilmu kesehatan bernama Sime Darby Nursing and Health Sciences College. (esg)
No comments:
Post a Comment