Perut Dibedah, Tim Medis Sebut Kerangka Kera
Perburuan buaya yang mengganas Batang Mandiangin terus dilakukan. Hingga kini, warga Jorong Mandiangin, Nagari Katiagan, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), masih diliputi ketakutan beraktivitas di sepanjang aliran sungai tersebut.
Dalam perburuan itu, seekor buaya berhasil ditangkap warga setempat. Namun, setelah dibedah isi perut buaya itu, tim medis UPTD Kesehatan Kinali menyimpulkan tulang belulang yang ada dalam perut buaya itu bukan kerangka manusia.
Buaya itu ditangkap Senin dini hari (6/2), sekitar pukul 03.00, oleh Tim SAR dibantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasbar, Polsek Kinali, serta warga. Diduga masih ada sejumlah binatang amfibi itu di sungai yang siap menerkam mangsanya kapan saja.
Salah satunya memburu buaya yang diduga kuat memangsa Yares Peyu di Batang Mandiangin pada Jumat (3/2) lalu.
Hingga kini, pencarian jasad Yares terus dilakukan Tim SAR dan warga, bersamaan dengan memburu sang predator yang meresahkan warga Kinali. Penangkapan buaya tersebut dibantu pawang buaya. Awalnya, sang pawang yakin bahwa buaya yang ditangkap itu yang menerkam Yares Peyu. Tak pelak, penangkapan buaya ini mendapat perhatian luas penduduk setempat. Mereka penasaran ingin melihat kondisi terakhir jasad Yares dalam perut buaya.
Untuk memastikan jasad Yares, masyarakat meminta agar perut buaya dibedah. Hanya saja, masyarakat mengusulkan agar buaya itu dibedah di Mandiangin, sementara Tim SAR mengusulkan dibedah di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesehatan Kinali dengan pertimbangan buaya termasuk spesies dilindungi.
”Setelah berembuk sejenak, wali nagari Katiagan, Polsek Kinali dan lainnya, akhirnya sepakat agar buaya dibedah ke UPTD Kesehatan Kinali sekitar pukul 13.00,” kata Kepala Jorong Mandiangin, Sardade.
Warga tampak tegang ketika tim medis dari RSUD Pasbar memulai pembedahan yang dilakukan Hirlund Bosman, Lili Indriyani, Helfiriansyah dan Fitrah Qalbiana. Mereka berharap jasad Yares berada dalam perut buaya tersebut. Suasana UPTD Kesehatan Kinali pun hening ketika tim medis memulai operasi pembedahan. Ratusan pasang mata warga yang memadati UPTD Kesehatan Kinali secara bergantian menyaksikan proses pembedahan melalui kaca jendela UPTD.
Usai dibedah, tim medis menyimpulkan dalam perut buaya tidak ditemukan ciri-ciri kerangka manusia, melainkan kerangka kera. Namun begitu, tim medis tersebut mengusulkan agar tulang belulang itu diperiksa di Padang untuk memastikan isi perut buaya tersebut.
Informasi warga setempat, lima orang dinyatakan hilang di Batang Mandiangin. Diduga kuat kelima orang itu dimangsa buaya. Warga resah karena sebagian besar bergantung pada sungai itu sebagai mata pencarian.
Aliran sungai juga dijadikan warga sebagai sarana transportasi. Pencarian Yares yang hilang sejak Jumat sekitar pukul 15.00, dikabarkan diterkam buaya saat mencuci kaki. Warga setempat memperkirakan buaya tersebut lebih satu ekor. Kelima korban keganasan buaya di Batang Mandiangin itu, belum pernah ditemukan jasadnya. (roy/eri)
No comments:
Post a Comment