Selain dua pakar gempa dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Earth Observatory of Singapore (EOS) DR. Danny Hilman dan Prof. Kerry Sieh, BMKG juga turut menjawab keresahan masyarakat Sumatera Barat yang saat ini banyak terpancing isu akan terjadi gempa dan tsunami pada 25 November 2010.
Deputi Bidang Geofisika Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Suhardjono mengatakan, telah beredar isu melalui SMS yang menyatakan bahwa akan terjadi gempabumi yang melanda wilayah Sumatera Barat tanggal 25 November 2010, bertepatan saat bulan purnama dengan magnitude 11 SR dengan durasi 5 menit.
"BMKG menyatakan bahwa isu tersebut tidak benar dan menyesatkan, karena gempabumi sampai saat ini belum bisa diprediksi kapan akan terjadi," kata Suhardjono.
Untuk itu, dia mengimbau masyarakat agar tidak menanggapi isu-isu semacam itu, dan diminta waspada serta melaporkan kepada instansi yang terkait.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sebagian masyarakat di sejumlah daerah seperti Pesisir Selatan, Pariaman, dan Padang menerima SMS berbunyi seperti : "Ini sekedar info penting dari teman-teman di pemda dan Rumah sakit M Jamil, terkait sosialisasi tim ahli gempa jepang kemarin. Surat rapat tanggap darurat pemda, BNPB dan instansi terkait, dari hasil penelitian pakar gempa Jepang di dasar laut Mentawai sebagai berikut: tepatnya di lokasi Megatrush, ternyata sangat labil untuk patah dalam waktu dekat ini."
"Selanjutnya KOTA PADANG sudah menetapkan status Siaga dari H-3+H3 dari tanggal 25 November, karena tanggal 25 tersebut bertepatan degan bulan purnama/ gravitasi bumi terhadap sejajar dengan planet venus. Di perkirakan gempa itu akan sangat kuat sekali 9 - 11 SR dan 5 menit setelah itu langsung di ikuti tsunami.
Agar tidak semakin meresahkan masyarakat, Gubernur telah pula berkoordinasi dengan Kapolda Sumbar untuk menelusuri dan menangkap penyebar isu via SMS itu.(*)
No comments:
Post a Comment