10 October 2010

Kompetisi Karya Publikasi Untuk Media Cetak dan Elektronik: Rumah Aman Gempa

Telah berlalu musibah pilu gempa berkekuatan 7,6 Skala Richter (SR) yang melanda Kota Padang, Sumatera Barat, Rabu 30 September 2009 lalu. Ini adalah gempa besar kesekian kali terjadi di Indonesia.

Banyak korban jiwa akibat musibah ini. Kerugian yang dialami Sumbar tak terhitung lagi. Seringnya gempa bumi di Indonesia yang sebagian berpotensi tsunami adalah karena wilayah negeri ini berada di tumbukan lempengan bumi yang setiap saat bergerak.

"Untuk itu kewaspadaan perlu terus disosialisasikan kepada masyarakat. Sudah saatnya antisipasi dilakukan agar korban dan kerugian bisa diminimalkan. Salah satunya dengan cara memberi pemahaman kepada masyarakat mengenai rumah aman gempa," ucap Koordinator Jaringan Jurnalis Siaga Bencana (JJSB), John Nedy Kambang, kepada www.padang-today.com di Jalan Batang Gadis No.17 Padang.<span class="fullpost">

Dikatakan, masyarakat bisa mendapatkan informasi mengenai rumah aman gempa diakses melalui www.RumahAmanGempa.net.

"Dalam rangka memperingati setahun gempa Sumatera Barat, The Australia-Indonesia Facility for Disaster Reduction (AIFDR) dan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) bekerjasama dengan Yayasan IDEP Selaras Alam menyelenggarakan kompetisi karya jurnalistik untuk media cetak/online dan elektronik. Kompetisi ini diperuntukkan bagi para jurnalis, blogger, maupun masyarakat umum," tambah John.

Disebutkan, untuk tema umum kompetisi Rumah Aman Gempa Untuk Indonesia ini tema khususnya adalah, Rumah Aman Gempa Sebagai Ikhtiar Menyelamatkan Nyawa dan Harta, Perlunya Konsep Rumah Aman Gempa di Indonesia, Apa dan Bagaimana Rumah Aman Gempa, Kearifan Lokal Masyarakat Tradisional Dalam Menciptakan Rumah Aman Gempa, dan Memasyarakatkan Rumah Aman Gempa di Indonesia.

"Total hadiah dalam kompetisi ini sebanyak Rp 17 juta. Hadiah disediakan untuk satu orang dengan karya terbaik pada setiap kategori. Juara kategori Media Online Rp 3.000.000, juara kategori Televisi Rp 5.000.000, juara kategori Media Cetak Rp 3.000.000,juara kategori Radio Rp 3.000.000, juara kategori Multimedia Non Formal (Facebook,YouTube) Rp 3.000.000," jelasnya.

Sementara itu untuk ketentuan tambahan, sebutnya, lomba dibuka untuk karya audio,audio visual,tulis,dan foto yang terbit sejak 30 Agustus-15 Oktober 2010. Karya berbahasa asing wajib menyertakan terjemahan bahasa Indonesia. Peserta wajib mengirimkan kliping karya untuk jurnalis, URL situs untuk kategori umum/blogger, atau CD/DVD untuk media radio dan televisi.

Peserta wajib menyertakan formulir CV yang disediakan oleh panitia. Peserta wajib menyertakan kartu pers (bagi jurnalis) atau identitas lainnya (bagi masyarakat umum/blogger). Tidak ada pembedaan kategori peserta, antara jurnalis dan masyarakat umum/blogger. Karya yang dikirimkan sudah dipublikasikan di media online, televisi, cetak, radio, dan khusus untuk kategori Multimedia Non Formal di media alternatif (blog, facebook, youtube dll) pada periode Januari- 10 Oktober 2010. Peserta kompetisi dapat mengirimkan maksimum 3 (tiga) judul karya. Terakhir lomba ini tidak diperuntukkan bagi panitia.

"Mekanisme pengiriman karya bagi peserta wajib mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan panitia dan melampirkan karya dalam bentuk kliping (media cetak dan online) atau CD/DVD (media radio dan televisi) ke alamat KOJI Communications Jl Prof Dr Soepomo 1A, Komplek BIER Menteng Dalam, Jakarta Selatan Telp (021) 8370 2660  atau melalui email office.koji@gmail.com.

Bagi para peserta dapat mencantumkan kategori kompetisi pada pojok kiri atas amplop/pada judul email. Batas akhir penerimaan karya selambat-lambatnya 15 Oktober 2010. Pengumuman pemenang akan disebarluaskan melalui rilis media dan milis," tuturnya.

Dewan juri kompetisi karya publikasi untuk media cetak dan elektronik ini dewan jurinya Eric Sasono (praktisi media, pengelola program Radio Emergency Aceh dan Yogyakarta (tentative), Dandy Dwi Laksono (video journalist, mantan koordinator liputan RCTI), Wahyu Dhyatmika (Ketua AJI Jakarta).

Untuk mekanisme penjurian ktanya, penjurian akan dilakukan secara sportif, obyektif, transparan, dan professional. Seluruh karya yang masuk akan dinilai berdasarkan: kesesuaian tema, kelengkapan informasi, teknis penyajian, dan sudah pernah dipublikasikan. Keputusan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

"Untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan peserta dalam meliput rumah aman gempa, Yayasan IDEP Selaras Alam akan menyelenggarakan lokakarya mengenai Rumah Aman Gempa untuk jurnalis dan masyarakat umum/blogger pada Sabtu, 25 September 2010 di Jakarta. Peserta dibatasi untuk 25 orang. Formulir pendaftaran lokakarya dapat dikirim melalui email office.koji@gmail.com atau fax (021) 8370 2660 sebelum tanggal 25 September 2010. Informasi terkait rumah aman gempa juga dapat diperoleh di situs ini," tutupnya. []

No comments: