Telah berlalu musibah pilu gempa berkekuatan 7,6 Skala Richter (SR) yang  melanda Kota Padang, Sumatera Barat, Rabu 30 September 2009 lalu. Ini  adalah gempa besar kesekian kali terjadi di Indonesia.
Banyak korban jiwa akibat musibah ini. Kerugian yang dialami Sumbar tak  terhitung lagi. Seringnya gempa bumi di Indonesia yang sebagian  berpotensi tsunami adalah karena wilayah negeri ini berada di tumbukan  lempengan bumi yang setiap saat bergerak. 
"Untuk itu kewaspadaan perlu terus disosialisasikan kepada masyarakat.  Sudah saatnya antisipasi dilakukan agar korban dan kerugian bisa  diminimalkan. Salah satunya dengan cara memberi pemahaman kepada  masyarakat mengenai rumah aman gempa," ucap Koordinator Jaringan  Jurnalis Siaga Bencana (JJSB), John Nedy Kambang, kepada  www.padang-today.com di Jalan Batang Gadis No.17 Padang.<span class="fullpost">
Dikatakan, masyarakat bisa mendapatkan informasi mengenai rumah aman gempa diakses melalui www.RumahAmanGempa.net.
"Dalam rangka memperingati setahun gempa Sumatera Barat, The  Australia-Indonesia Facility for Disaster Reduction (AIFDR) dan Badan  Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) bekerjasama dengan Yayasan IDEP  Selaras Alam menyelenggarakan kompetisi karya jurnalistik untuk media  cetak/online dan elektronik. Kompetisi ini diperuntukkan bagi para  jurnalis, blogger, maupun masyarakat umum," tambah John.
Disebutkan, untuk tema umum kompetisi Rumah Aman Gempa Untuk Indonesia  ini tema khususnya adalah, Rumah Aman Gempa Sebagai Ikhtiar  Menyelamatkan Nyawa dan Harta, Perlunya Konsep Rumah Aman Gempa di  Indonesia, Apa dan Bagaimana Rumah Aman Gempa, Kearifan Lokal Masyarakat  Tradisional Dalam Menciptakan Rumah Aman Gempa, dan Memasyarakatkan  Rumah Aman Gempa di Indonesia.
"Total hadiah dalam kompetisi ini sebanyak Rp 17 juta. Hadiah disediakan  untuk satu orang dengan karya terbaik pada setiap kategori. Juara  kategori Media Online Rp 3.000.000, juara kategori Televisi Rp  5.000.000, juara kategori Media Cetak Rp 3.000.000,juara kategori Radio  Rp 3.000.000, juara kategori Multimedia Non Formal (Facebook,YouTube) Rp  3.000.000," jelasnya.
Sementara itu untuk ketentuan tambahan, sebutnya, lomba dibuka untuk  karya audio,audio visual,tulis,dan foto yang terbit sejak 30 Agustus-15  Oktober 2010. Karya berbahasa asing wajib menyertakan terjemahan bahasa  Indonesia. Peserta wajib mengirimkan kliping karya untuk jurnalis, URL  situs untuk kategori umum/blogger, atau CD/DVD untuk media radio dan  televisi.
Peserta wajib menyertakan formulir CV yang disediakan oleh panitia.  Peserta wajib menyertakan kartu pers (bagi jurnalis) atau identitas  lainnya (bagi masyarakat umum/blogger). Tidak ada pembedaan kategori  peserta, antara jurnalis dan masyarakat umum/blogger. Karya yang  dikirimkan sudah dipublikasikan di media online, televisi, cetak, radio,  dan khusus untuk kategori Multimedia Non Formal di media alternatif  (blog, facebook, youtube dll) pada periode Januari- 10 Oktober 2010.  Peserta kompetisi dapat mengirimkan maksimum 3 (tiga) judul karya.  Terakhir lomba ini tidak diperuntukkan bagi panitia.
"Mekanisme pengiriman karya bagi peserta wajib mengisi formulir  pendaftaran yang telah disediakan panitia dan melampirkan karya dalam  bentuk kliping (media cetak dan online) atau CD/DVD (media radio dan  televisi) ke alamat KOJI Communications Jl Prof Dr Soepomo 1A, Komplek  BIER Menteng Dalam, Jakarta Selatan Telp (021) 8370 2660  atau melalui  email office.koji@gmail.com.
Bagi para peserta dapat mencantumkan kategori kompetisi pada pojok kiri  atas amplop/pada judul email. Batas akhir penerimaan karya  selambat-lambatnya 15 Oktober 2010. Pengumuman pemenang akan  disebarluaskan melalui rilis media dan milis," tuturnya.
Dewan juri kompetisi karya publikasi untuk media cetak dan elektronik  ini dewan jurinya Eric Sasono (praktisi media, pengelola program Radio  Emergency Aceh dan Yogyakarta (tentative), Dandy Dwi Laksono (video  journalist, mantan koordinator liputan RCTI), Wahyu Dhyatmika (Ketua AJI  Jakarta).
Untuk mekanisme penjurian ktanya, penjurian akan dilakukan secara  sportif, obyektif, transparan, dan professional. Seluruh karya yang  masuk akan dinilai berdasarkan: kesesuaian tema, kelengkapan informasi,  teknis penyajian, dan sudah pernah dipublikasikan. Keputusan juri  bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
"Untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan peserta dalam meliput  rumah aman gempa, Yayasan IDEP Selaras Alam akan menyelenggarakan  lokakarya mengenai Rumah Aman Gempa untuk jurnalis dan masyarakat  umum/blogger pada Sabtu, 25 September 2010 di Jakarta. Peserta dibatasi  untuk 25 orang. Formulir pendaftaran lokakarya dapat dikirim melalui  email office.koji@gmail.com atau fax (021) 8370 2660 sebelum tanggal 25  September 2010. Informasi terkait rumah aman gempa juga dapat diperoleh  di situs ini," tutupnya. []
10 October 2010
Kompetisi Karya Publikasi Untuk Media Cetak dan Elektronik: Rumah Aman Gempa
Label:
Lomba Karya Tulis
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment