20 February 2012

Perampok Tembak Pemilik Warung di Padangpariaman

Kronologi

Aksi perampokan tak lagi pandang bulu. Tidak hanya kalangan borjuis, masyarakat badarai pun menjadi mangsa kawanan bandit.
Itu pula yang dialami pemilik warung kopi di Kampung Apa, Kenagarian Sungaibuluah, Kecamatan Batang Anai, Padangpariaman. Komplotan perampok dengan beringas mengobrak-abrik isi kedai dan menembak betis pemilik kedai, Minggu dini hari (19/2).

Aksi perampokan terjadi di warung kopi milik Erianto alias Tambaro, 35. Kendati tak sempat menggambil barang berharga korban, namun perampok berjumlah tujuh orang dengan memakai helm, tega menembak betis kanan Erianto.

Informasi yang dihimpun Padang Ekspres di lokasi, aksi perampokan terjadi sekitar pukul 01.00. Tujuh pemuda itu mendatangi warung korban dengan alasan hendak membeli rokok. Padahal, warung baru saja ditutup Erianto yang saat itu bersama istrinya, Elimurni, 35.  

Awalnya, Erianto enggan memenuhi permintaan tujuh pemuda itu karena curiga dengan gerak-gerik mereka. ”Rokok tidak ada,” kata Erianto, yang sehari-hari bekerja sebagai penggali pasir di Batang Anai itu.  

Lalu, pelaku meminta dibuatkan mi rebus. Atas permintaan itu, Elimurni menjawab warungnya telah tutup. Saat itulah, tiba-tiba ketujuh pria tak dikenal itu mendobrak pintu warung.
Tak ayal, perkelahian tak seimbang pun terjadi antara Erianto dengan ketujuh pria itu. Erianto sempat melumpuhkan salah seorang kawanan perampok itu dalam pergumulan hebat. Hanya saja, dalam sekejap Erianto dibuat tidak berdaya oleh para perampok itu.

Pelipis Erianto dihantam kunci roda mobil hingga tersungkur. Tak puas mempecundangi pemilik warung, salah seorang perampok menembak betis kanan Erianto dengan pistol. Melihat kejadian itu, istri korban berteriak histeris sembari berteriak maling.
”Mendengar teriakan saya, semua pelaku langsung kabur. Mereka meninggalkan kami begitu saja dalam warung. Sayangnya, saya tidak bisa mengetahui ciri-ciri mereka. Selain hari larut malam, mereka semuanya memakai helm,” ungkap Elimurni kepada petugas.

Saat kejadian Elimurni memang sedang menggunakan kalung emas. Dia menduga kawanan perampok itu hendak merampas kalungnya. ”Tapi, karena suami saya memberikan perlawanan, mereka tidak sempat merampas kalung saya dan barang-barang di kedai,” beber Elimuni.

Mendengar suara keributan dan letusan senjata, warga sekitar langsung berdatangan. ”Saat itu, warga sudah melihat Erianto terkapar bersimbah darah dalam warungnya. Warga pun langsung membawa korban ke puskesmas terdekat. Akibat luka serius, petugas Puskesmas Pasarusang merujuk korban ke RSUP M Djamil Padang,” kata Kapolsek Batang Anai, AKP Ali Anazar.

Kapolres Padangpariaman AKBP Amirjan ketika dikonfirmasi, mengatakan korban mendapat pengawalan petugas di RSUP M Djamil Padang. ”Para pelakunya masih kita diselidiki,” tukasnya. (tim padek)

Sumber

No comments: