Studi Banding Berakhir Maut, 3 PNS Pessel Tewas
Jalur berbahaya Padang-Solok kembali menebar maut. Sekitar pukul 11.15 WIB kemarin (5/1), truk tangki bermuatan crude palm oil (CPO) milik PT Incasi Raya bertabrakan dengan Toyota Avanza.
Kedua kendaraan, lalu terjun ke jurang sedalam 100 meter. Peristiwa ini persis terjadi di Kelok S, Panorama II, kilometer 24 Padang-Solok. Tiga PNS Dispertahor-nakbun Pessel, tewas di tempat, dan empat lainnya luka parah. Sopir truk CPO, kritis.
Hingga tadi malam, polisi belum menyimpulkan apa penyebab tabrakan ”lago kambiang” truk CPO bernomor polisi BA 9753 JH, dan Toyota Avanza hitam bernomor polisi BM 1336 QO itu. Namun, kuat dugaan kecelakaan akibat rem truk yang tak berfungsi.
Korban tewas adalah anggota rombongan pegawai Dinas Pertanian Tanaman Pangan, dan Hortikultura, Peternakan, dan Perkebunan Kabupaten (Dispertahor-nakbun) Pesisir Selatan (Pessel) yang akan studi banding ke peternakan ayam di Kota Sawahlunto. Di dalam Avanza ada tujuh PNS, termasuk sopir.
Tiga PNS yang tewas adalah Hasmorizal, 35, Fitriani, 40, dan Aligusni, 35. Empat pegawai lainnya yakni, Zulmaidi, 46, Wendrizal, 33, Anfebianita, 34, dan Erman Juza, 38, yang merangkap sebagai sopir, mengalami luka parah. Ada yang patah tulang dan luka berat di bagian kepala.
Sopir truk tangki CPO Uyun Japri, 50, yang kebetulan juga warga Nanggalo, Kecamatan Koto XI Tarusan, Pessel, kritis. Japri bersama empat pegawai yang luka-luka dirawat di RSUP M Djamil, Padang. Tiga pegawai yang tewas siangnya dibawa ke Pessel. Sebelum ke rumah keluarga masing-masing, jenazah ketiga pegawai disemayamkan di Kantor Bupati Pessel.
Diduga Rem Truk Blong
Sejumlah saksi yang ditemui Padang Ekspres di lokasi kejadian menyebutkan, Avanza yang membawa tujuh pegawai termasuk sopir, datang dari arah Padang. Mobil nahas ini, adalah satu dari empat mobil rombongan Dispertahor-nakbun Pessel yang akan studi banding. Keempat mobil melaju beriringan.
Setiba di Kelok S, Avanza yang melaju pelan di tanjakan tiba-tiba berhadap-hadapan dengan truk CPO dari arah Solok. Truk itu melaju cepat tak terkendali. Sebelumnya dua mobil rombongan Dispertahor-nakbun, berhasil melewati truk. Nahas bagi Avanza yang disopiri Erman Juza. Truk yang meluncur kencang tak bisa dihindari. Tabrakan keras tak terelakkan. Truk terus meluncur sembari mendorong Avanza ke jurang di sisi kiri dari arah Solok.
Kedua kendaraan itu berguling dan remuk sampai di dasar jurang sedalam 100 meter. Di lokasi kejadian, Padang Ekspres melihat para penumpang Avanza bergelimpangan di sisi jurang. Sedangkan kondisi Avanza remuk tak berbentuk. Di sebelahnya truk tangki CPO, dalam posisi terbalik dengan bagian depan juga remuk. Satu mobil rombongan yang berada di belakang Avanza, selamat dari tabrakan karena berada di sisi kiri pada kelokan (lihat grafis).
Mobil rombongan, dan sejumlah kendaraan yang melewati lokasi kejadian, langsung berhenti. Setelah menyaksikan truk dan Avanza, sejumlah pengendara berusaha menuruni jurang menolong korban. Namun karena jurang yang begitu curam, para pengendara kesulitan mengevakuasi korban.
Sekitar 45 menit berselang sejumlah relawan dari PMI, Kelompok Siaga Bencana (KSB) Luki, Basarnas dan Polantas Polresta tiba di lokasi kejadian. Bersama masyarakat, para relawan lalu mengevakuasi korban satu per satu. Butuh waktu 45 menit mengangkat para korban dari jurang. Selama evakuasi berlangsung, lalu lintas di ”kelok S” langsung macet total.
Selanjutnya, semua korban yang tewas dan luka-luka dibawa ke RSUP M Djamil dengan ambulans PMI dan ambulans RS Bhayangkara Polda Sumbar. Di lokasi kejadian, sejumlah orang terlihat menangis. ”Saya tidak bisa memberikan keterangan, kami semua panik, teman-teman kami sudah malang. Coba tanya ke polisi,” salah seorang pegawai Dispertahor-nakbun yang saat itu berbaju batik lengan panjang.
Kepala Unit Kecelakaan Satlantas Polresta Padang AKP Eliswantri menyebutkan, penyebab kecelakaan belum bisa dipastikan. Namun dugaan sementara, kecelakaan dipicu rem truk CPO yang tidak berfungsi. ”Polisi sudah melakukan olah TKP (tempat kejadian peristiwa). Beberapa saksi mata juga sudah dimintai keterangan,” kata Eliswantri.
Sementara itu petugas Kepala Balai Jalan Nasional, Ovukenegara mengatakan, jalan Padang-Solok sejak dibuka tanggal 1 Januari 2012 memang cukup nyaman dilewati sehingga banyak kendaraan yang melaju kencang. Namun dia tak bisa menyimpulkan, apakah kecelakaan itu memang dipicu oleh pengendara yang kurang mematuhi peraturan lalu lintas. Dia hanya mengingatkan, tanjakan dan tikungan jalan Padang- Solok sangat berbahaya.
Informasi kecelakaan maut yang menimpa PNS Pessel itu, sampai dengan cepat ke Bupati Pessel Nasrul Abit. Siang itu juga Nasrul membezuk korban di RSUP M Djamil. Ia mengungkapkan duka yang mendalam atas korban yang tewas. Sementara untuk korban luka-luka yang dirawat, ia menjanjikan akan menanggung semua biaya pengobatan. (di/mg6/ztl)
sumber: http://padangekspres.co.id
No comments:
Post a Comment