27 December 2011

Tanpa Penerangan Memadai, Pantai Padang Penuh Maksiat


Pesisir pantai di Kota Padang, Ibukota Provinsi Sumatera Barat, merupakan objek wisata terkemuka dan dikenal luas di Indonesia. Kawasan yang dikunjungi ribuan masyarakat, dari dalam maupun luar negeri.

Mereka berwisata menikmati keindahan pantai dan deburan ombak serta kuliner seafood yang banyak dijual rumah makan berbentuk panggung dan lesehan di tepi pantai. Pada musim liburan, kawasan ini hingga malam hari dipadati ribuan pengunjung. Baik yang berjalan kaki maupun berkendaraan roda dua dan empat serta bus pariwisata.

Namun, kenyamanan pengunjung terusik dengan penerangan jalan yang tidak memadai. Fasilitas penerangan jalan umum (PJU), hanya tinggal tiang dan tidak lagi menyala. Entah karena belum bayar listrik ke PLN atau sudah usang, tidak diketahui pasti.

Kondisi tersebut, tentu saja membuat pengunjung tidak puas dan nyaman menikmati keindahan kawasan pantai di malam hari. Mereka juga waswas terhadap aksi kriminalitas.

Di samping itu, ketiadaan penerangan juga dimanfaatkan sejumlah masyarakat mendirikan warung-warung kelambu dan warung tenda di tepi laut, yang banyak dimasuki pasangan remaja bukan suami-istri. Warung yang menghadap ke laut itupun dibiarkan tanpa penerangan. Hanya terlihat barisan kendaraan mereka di luar warung itu serta pemilik warung yang memanggil-manggil pengunjung agar singgah ke tempat mereka. Dikhawatirkan jadi tempat mesum.

Agar menjadi tempat yang nyaman dan aman dikunjungi, mestinya pemerintah daerah membenahi fasilitas umum di kawasan ini, termasuk halte-halte yang juga tidak ada penerangan. Caranya:

1. Mengalihkan energi untuk menerangi semua PJU di pesisir pantai dari PLN ke energi gelombang laut sehingga lebih efisien dan tidak membebani masyarakat.
2. Menggunakan lampu PJU atau lampu LED Philips yang hemat energi
3. Di sepanjang tepi laut, perlu ditanami tumbuhan untuk antisipasi abrasi dan menambah keindahan pantai.

No comments: