12 December 2011

Pesta Tabuik Layak Dapat Muri


Pesta budaya Tabuik diyakini mampu menanamkan rasa cinta terhadap budaya sendiri. Selain itu, juga bagian pendidikan karakter untuk generasi muda dengan senantiasa mengulas sejarah Tabuik bagian dari sejarah Islam.

Demikian dikemukakan Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Burhasman Bur saat membuka prosesi puncak pesta Tabuik, di pentas utama Pasar Pariaman, kemarin (12/12). Prosesi dimulai pukul 06.00 WIB ini, dihadiri Wali Kota Pariaman Mukhlis Rahman, Ketua DPRD Kota Pariaman Ibnu Hajar, anggota DPR RI dari PKS asal Sumbar Refrizal, investor asal Malaysia, serta seluruh ketua DPD PKDP se-Indonesia dan tokoh masyarakat lainnya.

”Mengenalkan sejarah Tabuik bagi sejak usia dini merupakan bagian pendidikan karakter. Sejarah Tabuik tak terpisahkan dari sejarah masuknya Islam ke Minangkabau, sehingga generasi muda paham atas sejarah daerahnya dan mengambil hikmah dari sejarah itu,” ujar Burhasman, mantan Kadispora Sumbar itu.

Prosesi puncak ini juga ditampilkan Gandang Tasa dimainkan generasi muda Pariaman yang berdomisili di Pekanbaru.

Wako juga menerima bingkisan foto Tabuik tahun 1912 hingga 1935 dari panitia Tabuik. Foto ini didapatkan perantau Minang di Belanda. Foto itu menunjukkan Tabuik sudah mengakar sejak zaman kolonial Belanda. Pesta akbar tahunan ini disambut antusias wisatawan lokal dan mancanegara.

Burhasman mengharapkan Pemko bersama warga Pariaman terus melanjutkan dan memelihara tradisi ini. ”Kalau bisa, pesta budaya Tabuik tidak hanya dimainkan di Pariaman, tetapi juga di rantau, karena organisasi perantau Pariaman seperti PKDP tersebar di seluruh Indonesia dan terkenal solid,” katanya.

Wali Kota Pariaman Mukhlis Rahman salut dengan kepedulian anak nagari dan warga Pariaman masih menjunjung tinggi tradisinya. ”Semoga kita mampu mempertahankan warisan budaya bangsa ini hingga anak cucu nanti. Tabuik juga digelar di Bengkulu, tapi meriahnya tidaklah seperti di Pariaman. Kalaulah Museum Rekor Indinesia (Muri) bisa melihat meriahnya alek dan bentuk Tabuik ini, kami yakin Tabuik Pariaman bisa memecahkan rekor,” ujarnya.

Pesta Tabuik juga mendorong ekonomi kerakyatan di Pariaman. Apalagi, Pemko Pariaman sudah membangun Rumah Tabuik yang representatif, sehingga wisatawan bisa melihat lintasan sejarah Tabuik di setiap zaman.

Prosesi Tabuik diawali dengan pawai pada 1 Muharam dan mengambil tanah sejak 27 November lalu. ”Tiap malam dimeriahkan kesenian tradisional di arena pameran pembangunan Pariaman,” kata Ketua Panitia Tabuik, Sofyan Mursid.

War, 45, pedagang minuman ringan di Pasar Pariaman, panen rezeki selama pelaksanaan Tabuik. ”Mudah-mudahan Pemko rutin menggelar iven-iven seperti ini. Tidak hanya Tabuik, juga iven lain agar perekonomian rakyat menggeliat,” ujarnya.

Sumber: http://padangekspres.co.id

No comments: